Kamis, 25 Februari 2021
No Result
View All Result
Halobunda.com
  • Home
  • Kehamilan
  • Bayi
  • Balita
  • Dunia Bunda
  • Keluarga
  • Inspirasi
  • Halo Ayah
Halobunda.com
  • Home
  • Kehamilan
  • Bayi
  • Balita
  • Dunia Bunda
  • Keluarga
  • Inspirasi
  • Halo Ayah
No Result
View All Result
Halobunda.com
No Result
View All Result
Home Bayi

Yuk, Kenali Pola Tidur Bayi

Zahra Firdausiah Oleh Zahra Firdausiah
31 Januari 2020
Yuk, Kenali Pola Tidur Bayi
Share ke FacebookShare ke TwitterShare ke WhatsappShare ke Line

Halobunda.com – Pada umumnya bayi yang baru lahir membutuhkan tidur selama 16-17 jam. Mereka akan terbangun setiap 2-4 jam sekali. Namun, setiap anak memiliki pola tidur yang berbeda-beda. Ada bayi yang dapat tidur siang, tetapi bayi lain malah aktif saat malam hari. Oleh sebab itu, bunda harus beradaptasi dengan pola tidur si kecil agar dapat memiliki tidur yang berkualitas. Berikut ini beberapa gaya tidur si kecil yang perlu bunda ketahui.

  1. Nocturnal Baby

Bayi tipe ini belum mengenal siang dan malam. Saat orang-orang sibuk beraktivitas, ia malah asyik berkelana di alam mimpi. Sebaliknya, saat yang lain beristirahat di malam hari, si kecil malah aktif.

Untuk mengatasinya, bunda dapat memberikan aktivitas yang lebih banyak di siang hari. Beri stimulasi yang lebih agar energi si kecil banyak terpakai. Sehingga, saat malam si kecil dapat tertidur pulas.

Selain itu, bunda bisa melatihnya sejak dini untuk terbiasa tidur di malam hari. Caranya, saat si kecil menangis di malam hari beri jeda waktu sebentar sebelum anda menghampirinya. Dengan begitu, si kecil akan belajar menenangkan dirinya sendiri tanpa kehadiran bunda. Tapi, pastikan popoknya tidak basah dan perutnya dalam keadaan kenyang.

2. Early Riser

Tipe bayi ini memiliki kebiasaan bangun tidur kelewat pagi, bahkan terkadang sebelum matahari terbit. Terkadang ia juga mengalami kesulitan untuk tidur pulas saat malam hari. Bunda perlu kerja ekstra jika tidak menanganinya dengan baik.

Menata ruang tidur senyaman mungkin dapat mengurangi kebiasaan ini. bunda bisa mengatur ruangan kamar dengan lampu tidur yang redup, tirai berwarna gelap serta menggunakan kelambu anti nyamuk untuk memperpanjang tidur si kecil. Selain itu, pastikan si kecil tidur dalam keadaan kenyang.

3. Restless Sleepers

Tipe ini kerap terlihat gelisah dalam tidurnya. Menurut dr.Ethan Benore, seorang psikolog anak dari Akron Children’s Hospital di Ohio, Amerika Serikat, ada kemungkinan tipe bayi ini sebenarnya tergolong tipe active sleepers. Alam bawah sadarnya tetap aktif, meski ia dalam kondisi sedang tidur. Namun, bunda tidak perlu khawatir, karena ia tetap bisa mendapatkan jatah tidur yang diperlukan.

Untuk meredakannya, pastikan bahwa si kecil tidak mengalami kolik. Sebab, bayi yang terserang kolik terkadang menunjukkan gejala tidur yang gelisah. Konsultasikan ke dokter untuk meredam keluhannya. Selain itu, jauhkan benda-benda yang dapat mengganggu tidur si kecil, seperti boneka, selimut yang berlebihan atau benda-benda yang tidak diperlukan di atas tempat tidur.

4. Cat Napper

Bayi yang memiliki gaya ini hanya bisa tidur dalam beberapa menit. Rata-rata hanya bisa tidur dalam waktu 30 menit dalam satu sesi. Namun, hal ini tidak selalu berlaku setiap saat.

Bunda dapat menenangkannya dengan membedong bayi agar terasa hangat. Tapi, jangan membedongnya terlalu ketat dan lama, karena dapat mengganggu perkembangan otot panggulnya.

5. Predictable Sleeper

Bayi kategori ini terbiasa tidur dan bangun pada waktu semestinya. Mereka memiliki jadwal tidur yang tetap dan tidak memiliki masalah saat tidur di malam hari. Tetapi, jarang ada bayi pada kategori ini. Meski begitu jika bayi bunda dalam kategori predictable sleeper terapkan jadwal secara konsisten tidak hanya di rumah tapi bisa juga saat berada dalam perjalanan atau menginap di tempat lain.

Pada umumnya, saat memasuki usia 6-8 minggu, sebagian besar bayi akan mulai lebih banyak tidur di malam hari dan lebih sedikit tidur di siang hari. Supaya ayah dan bunda bisa memiliki tidur yang berkualitas ada baiknya saling bekerja sama, ya. Misalnya, ayah bisa membantu bunda menenangkan bayi ketika menangis atau menggantikan popoknya jika sudah basah.

Artikel Sebelumnya

Bagaimana Memandikan Bayi dengan Aman?

Artikel Selanjutnya

Berapa Kebutuhan Air yang Ideal Untuk Ibu Hamil?

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

POPULER

Ini 7 Tanda Kalau Bunda Hamil Kembar!

Ini 7 Tanda Kalau Bunda Hamil Kembar!

Apa itu Paternity Leave dan Mengapa Menjadi Isu Besar di Jepang?

Apa itu Paternity Leave dan Mengapa Menjadi Isu Besar di Jepang?

Yuk, Kenali Pola Tidur Bayi

Yuk, Kenali Pola Tidur Bayi

Bagaimana Memilih Jenis Gendongan yang Tepat untuk Bayi?

Bagaimana Memilih Jenis Gendongan yang Tepat untuk Bayi?

Bagaimana Menjelaskan Covid-19 kepada Anak?

  • About
  • Shop
  • Forum
  • Contact
Kontak: halobundacom@gmail.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Kehamilan
  • Bayi
  • Balita
  • Dunia Bunda
  • Keluarga
  • Inspirasi
  • Halo Ayah

Copyright © 2020, Halobunda.com